SHNet, JAKARTA – Begitu kuatnya magis seorang DR. dr. H. R. Soeharto. Meski sudah meninggalkan kita semua sejak 30 November 2000, namanya terus wangi.
Terbukti, sosok dokter pribadi Presiden Soekarno ini seolah masih ada saat berlangsungnya Seminar Nasional ‘Pengusulan Calon Pahlawan Nasional DR. dr. H. R. Soeharto Mayor Jenderal Kehormatan’ di Gedung Imeri Fakultas FKUI, Jakarta, Selasa (22/2/2022) pagi hingga siang hari.
Kehadiran sejumlah narasumber dalam seminar nasional ini sontak sepakat menyatakan kalau DR. dr. H.R. Soeharto sangat layak menjadi pahlawan nasional.
Seminar lebih dulu dibuka dengan mendengar sambutan dari pihak keluarga yang diwakili putri Dr. Soeharto, Dewi Kamaratih. Dewi mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin yang hadir dan semua narasumber juga para peserta lewat hybrid.
“Syukur kalau seluruh lembaga/organisasi penting yang ayahanda turut berperan dalam pendiriannya masih eksis hingga sekarang: UGM, BNI, IDI, IIDI, PKBI, Sarinah, Monas, Istiqlal masing-masing membawa banyak manfaat untuk rakyat dan bangsa ini dan mendukung pengusulan ini,” kata Dewi Kamaratih.
Selanjutnya narasumber tampil bergantian mengungkapkan kekaguman serta ragam kelebihan dan prestasi dari Dr. Soeharto yang membuat Almarhum sangat layak untuk jadi pahlawan nasional. Apalagi didukung oleh sejumlah organisasi besar yang ikut didirikan Almarhum dan masih eksis hingga saat ini.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI), UGM, BNI 46 terlihat sangat antusias agar Dr. Soeharto bisa segera ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga hadir memberikan sambutan berupa pujian dan memaparkan sejumlah poin penting yang harus dipertimbangkan untuk menyetujui Dr. R. Soeharto sebagai pahlawan nasional.
Menurut Ganjar Pranowo, Almarhum adalah seorang yang multitalent dan perjuangannya begitu keras sejak masa pergerakan nasional. Ini teladan berharga bagi generasi muda. Ganjar pun melanjutkan kalau Dr. Soeharto bertugas dengan sangat baik dalam berbadai bidang, mulai politik, militer, pemerintahan, diluar bidang keahliannya sebagai dokter.
“Jika merujuk pada dokumen-dokumen mengenai perjuangan Dr. Soeharto, harusnya tak ada lagi keraguan dari Pemerintah Indonesia untuk memberikan gelar Pahlawan nasional,” tutur Ganjar yang menyatakan masih kerap berimajinasi bagaimana Dr. Soeharto bisa melakukan semua tugasnya.
Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Dr. Daeng M. Faqih juga ikut menyatakan dukungan luar biasanya kepada DR. dr. H.R. Soeharto. Menurutnya, sudah tak ada keraguan lagi untuk menetepkan Almarhum sebagai pahlawan nasional.
“Terima kasih kepada pihak keluarga karena saya bisa berada disini mendukung Dr. R. Soeharto, dokter pejuang yang sepanjang hidupnya terus mengabdikan dirinya demi kepentingan bangsa. Kata ‘Ikatan’ pada nama organisasi kami adalah usulan DR. R Soeharto dan jasa beliau sangatlah besar dalam meletakkan prinsip-prinsip dasar organisasi IDI yang menjadi acuan bagi kami Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dari masa ke masa” jelas Dr. Daeng bangga.
Hal serupa juga diungkapkan Prof. Drs. Dorojatun Kuntjorojakti, Guru Besar FEUI. Ia menggambarkan peran penting dan taktis Dr. R Soeharto yang tak pernah absen dalam berbagai milestone perjuangan kemerdekaan Indonesia, bahkan sejak masih muda di gerakan-gerakan pemuda.
“DR R Soeharto ini ada dalam episode-episode yang kalau saya di Fakultas Ekonomi menyebutnya itu titik belok yang sangat strategis, yang kalau tak ditangani dengan baik atau hanya insidentil, kita akan terpeleset, seperti saat menjelang proklamasi kemerdekaan. Bayangkan kalau Bung Karno tak sehat, tak mendapat pertolongan yang tepat dari Dr. R. Soeharto, apakah proklamasi dapat dilaksanakan? Rasanya sulit. Artinya, memang beliau sangat layak untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” ujar mantan Menteri Kordinator Perekonomian Kabinet Gotong Royong ini. (Nonnie Rering)