14 October 2024
HomeBerita“Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia: Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya Nusantara”...

“Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia: Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya Nusantara” Diluncurkan pada “Balige Writers Festival”

SHNet,Balige- Bertepatan dengan peringatan  Hari Sumpah Pemuda, Sabtu 28 Oktober 2023, sebuah buku menarik diluncurkan secara resmi diluncurkan pada helatan Balige Writers Festival yakni “Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia: Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya Nusantara” yang terbit pada September 2023 .

Buku tersebut merupakan hasil riset dan telaah kode-kode ragam budaya Nusantara yang telah dilakukan Hokky Situngkir dan dikemas dengan bahasa yang ringan dan enak dibaca bersama dengan tim penulis yaitu Kurnia Effendi, Sari Novita, Siti Wulandari, Bunga Indrawati Sekaton dan Vande Leonardo.

Dengan demikian, semangat sumpah pemuda sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan turut menyulut semangat diseminasi buku “Enigma Pusaka Indonesia” untuk menyatukan bangsa melalui telaah riset kekerabatan yang terjalin antar suku dan kelompok kebudayaan berdasarkan keberagaman Nusantara yang kita miliki. Publik akan diajak untuk berdecak kagum bersama dan mengambil inspirasi dari bagaimana wawasan adiluhung dahulu kala dapat menjawab berbagai tantangan sosial di masa depan.

Peluncuran “Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia: Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya Nusantara” pada Helatan Balige Writer Festival  Kategori Buku: Sains Populer, Sosial Sains, Sejarah, Sosial Budaya Menelaah, menelusuri, dan mendalami hakikat kepulauan nusantara merupakan serangkaian ikhtiar manusia Indonesia untuk mengenal jati dirinya lebih jauh. Keindahan dan kekayaan ragam budaya di kepulauan nusantara menyimpan enigma (teka-teki, kode-kode) yang melimpah.

Hokky Situngkir, Bapak Kompleksitas Indonesia yang juga merupakan Presiden Bandung Fe Institute mencoba mengungkap kode-kode yang terkandung dalam puluhan ribu warisan nenek moyang nusantara yang telah didata dan dikumpulkan sejak 2007 dalam Perpustakaan Digital Budaya Indonesia (PDBI – www.budaya-indonesia.org).

Dengan menggunakan geometri fractal sebagai “pisau analisis” utama, Hokky menganalisis kode-kode yang terkandung dalam sistem pemerintahan kerajaan, arsitektur, lagu tradisional, kuliner, kalender, hingga batik. Dengan kode-kode tersebut, setiap orang Indonesia dari berbagai daerah bukan hanya bisa mengenal budayanya secara mendalam, tetapi bisa melihat keterikatan dan kekerabatan mereka satu sama lain. Dari beragam warisan tersebut, kita bisa mengetahui berbagai latar belakang pembentuk identitas masyarakat setiap daerah.

Sebagai contoh, sambal dabu-dabu seri dan bakasang menjadi identitas orang-orang di Maluku Utara. Sementara itu, orang Sumatera Utara memiliki sambal andaliman. Siapa sangka, bermacam sambal tradisional nusantara memiliki ikatan kekerabatan satu sama lain. Dengan menggunakan pendekatan yang terinspirasi oleh bioinformatika, Hokky Situngkir, memetakan dan mengukur keragaman dan kekerabatan setiap sambal tradisional tersebut. Pengelompokan etnografis itu disusun berdasarkan tingkat pedas, asam, asin, dan manisnya cita rasa sambal khas tradisional yang berbeda-beda.

Menurut Hokky, “Tingkat kepedasan atau keasaman sambal menunjukkan bagaimana orang Indonesia secara kolektif merespons ketersediaan bahan dan bumbu rempah di daerah masing-masing.” Sama seperti sajian kuliner nusantara, terdapat kemiripan 10% dari bahan-bahan pembuat masakan Indonesia.

Hasil riset dan telaah kode-kode ragam budaya Nusantara yang telah dilakukan Hokky Situngkir dikemas dengan bahasa yang ringan dan santai bersama dengan tim penulis (Kurnia Effendi, Sari Novita, Siti Wulandari, Bunga Indrawati Sekaton dan Vande Leonardo) dalam buku “Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia: Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya Nusantara” yang terbit pada September 2023 dan secara resmi diluncurkan pada helatan Balige Writers Festival, bertepatan dengan Perayaan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023.

Semangat Sumpah Pemuda sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan turut menyulut semangat diseminasi buku “Enigma Pusaka Indonesia” untuk menyatukan bangsa melalui telaah riset kekerabatan yang terjalin antar suku dan kelompok kebudayaan berdasarkan keberagaman Nusantara yang kita miliki. Publik akan diajak untuk berdecak kagum bersama dan mengambil inspirasi dari bagaimana wawasan adiluhung dahulu kala dapat menjawab berbagai tantangan sosial di masa depan.

Fto bersama dengan memegang buku “Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia: Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya Nusantara”

Kecerdasan Kolektif Leluhur Indonesia

Buku Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia ini merupakan penyegaran dari buku Kode-Kode Nusantara (KKN) karya ilmuwan kompleksitas Indonesia Hokky Situngkir yang pernah mendapat anugerah Bakrie Award pada tahun 2011. Buku KKN terbit 2016, namun menurut penulisnya sendiri masih terlampau “berat” bagi pembaca sehingga perlu ditulis ulang untuk meluaskan peminat dari berbagai usia pembaca. Mengapa demikian? Buku KKN berisi materi penting penelusuran jejak leluhur Indonesia yang ditemukan melalui penelitian panjang bahkan hasil penyingkapan data sejak ribuan tahun yang lalu.

Kecerdasan kolektif leluhur Indonesia tidak terbantahkan dan meninggalkan nilai-nilai budaya dengan peninggalan mengenai kosmogram, Candi Borobudur, jejak kuliner (gastronomi), batik, gorga, aturan kekeluargaan Batak, arsitektur, lagu daerah, keanekaragaman hayati, seni music dan seni rupa, serta banyak lagi yang diteliti bukan hanya secara arkeologis melainkan juga sains dari sudut geometri sebagai ibu ilmu pengetahuan, matematika, dan fraktal.

Hokky mengundang penulis fiksi Kurnia Effendi dan Sari Novita untuk menulis ulang karya besar itu. Pada prosesnya kemudian didukung oleh para peneliti Bandung Fe Institut: Vande Leonardo, Siti Wulandari, dan Bunga Indrawati Sekaton. Jadilah buku dengan materi yang sama, namun ditulis dengan gaya berbeda berjudul: Enigma Pusaka di Kepulauan Nusantara. Prosesnya menarik karena disertai presentasi naskah dan diskusi yang membawa masukan-masukan baru. Sampai di satu titik, Hokky mengatakan: “Ini sudah lebih ringan dan beraroma sastra.”

Buku Enigma yang ditulis ulang sepanjang empat bulan ini diterbitkan oleh Expose (grup Mizan) dan diluncurkan dalam event Balige Writers Festival pada 28 Oktober 2023 di venue Damar Toba, Balige, Sumatra Utara.

Menurut Siti Wulandari, melalui Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia, kita menjadi paham akan pentingnya data dan riset budaya dengan kacamata sains untuk menelusuri ilmu pengetahuan masa silam, seperti Geometri Fraktal dalam wastra Nusantara, Sistem Otomata Anyam dalam pembangunan Candi Borobudur, sampai ke perjalanan panjang kuliner khas Indonesia. Pentingnya riset sains budaya terutama untuk melindungi dan berfungsi sebagai alat pertahanan budaya bangsa Indonesia dari kepunahan, juga klaim dan pemanfaatan kekayaan intektual-ekonomi kreatif secara sepihak dari negara-negara lain.

Kembali ke Akar, Luar Biasa

Sementara itu, seorang ahli kosmogram yang juga bagian dari Bandung Fe Institut, Yuri Sagala menyatakan bahwa tajuk yang diusung oleh Balige Writers Festival (BWF) “Mulak tu Bona” (kembali ke akar) sangat luar biasa. “Saya yang dibesarkan di Balige kini kembali ke Balige untuk mempresentasikan sedikit dari pengetahuan leluhur yang disampaikan melalui kode-kode mereka dan berdiskusi dengan beberapa orang penulis lain yang hadir di BWF. Pekerjaan masih belum selesai, karena kode-kode tersebut masih sangat banyak yang harus dikaji dan diungkapkan.”

Buku Enigma berikut kalender Kosmogram mendapat sambutan positif dari peserta festival. Dua di antara mereka, Nestor Rico Tambunan (jurnalis senior), Juhendri Chaniago (penyair dan esais), dan Saut Situmorang (sastrawan) telah memilikinya sebagai pustaka penting

Demikianlah, semoga buku ini menjadi bacaan favorit bagi kaum muda yang ingin tahu lebih dalam mengenai nenek moyang Indonesia sekaligus menjadi bahan penguat ingatan kolektif kaum senior yang dalam kesibukan masing-masing luput mendokumentasikan pengetahuan mereka.

Buku dapat diperloleh langsung melalui Siti Wulandari di WA:  08113951707 atau Penerbit Expose di Gedung Cipis Nine, Lantai 12 Unit G2. Jl. TB Simatupang No. 2, Cilandak, Jakarta Selatan (Telp 021- 80623799) atau distributor Mizan Media Utama di Jl. Cinambo (Cisaranten Wetan) No. 146 Cinambo, Bandung (telp. 022-7815500).  (sur)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU