19 January 2025
HomeBeritaGubernur DKI Apresiasi Gerakan Mewujudkan Gaya Hidup Guna Ulang Jakarta

Gubernur DKI Apresiasi Gerakan Mewujudkan Gaya Hidup Guna Ulang Jakarta

Jakarta – Untuk meningkatkan upaya pengurangan plastik sekali pakai di wilayah DKI Jakarta, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan Zero Waste Living Lab (ZWLL) Enviu mengadakan kegiatan Gerakan Guna Ulang Jakarta. Program ini bertujuan untuk mewujudkan ekosistem yang dapat mendukung gaya hidup guna ulang di Jakarta.

“Program ini bertujuan untuk mengurangi plastik sekali pakai dari produk sehari-hari yang masih menjadi masalah utama seperti kemasan makanan, kemasan produk rumah tangga dan kemasan plastik dari layanan pesan-antar makanan online,” ujar Tiza Mafira, Executive Director GIDKP, yang menginisiasi kegiatan yang diadakan di RPTRA Intan di Jl. Intan Ujung no.19, Cilandak pada 1 Juli 2020 ini.

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, hadir bersama istrinya Fery Farhati yang menjabat sebagai Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga DKI Jakarta dalam acara itu berharap, kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan menyadarkan semua masyarakat untuk mulai berubah dan mengurangi konsumsi plastik sekali pakai. “Nantinya lingkungan yang kita tinggali ini harus bisa kita wariskan kepada anak cucu kita. Karena itu, gerakan ini menjadi penting untuk kesadaran kita semua, kesadaran seluruh warga Jakarta. Saya sampaikan terima kasih atas terselenggaranya Gerakan Guna Ulang Jakarta,” ucap Anies.

Lebih lanjut Tiza mengatakan, DKI Jakarta perlu meningkatkan upaya pengurangan plastik sekali pakai mengingat Pemerintah Provinsi DKI sudah memiliki peraturan pelarangan kantong plastik sejak tahun 2020. “Setelah dua tahun diterapkan, kesadaran masyarakat untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai semakin meningkat. Karenanya, untuk mencapai pengurangan sampah plastik sebesar 30% pada tahun 2025, Jakarta perlu memanfaatkan upaya pengurangan plastik sekali pakai, selain kantong plastik,” ucapnya.

Seharusnya, menurutnya, setelah melakukan pelarangan, pengurangan sampah plastik sekali pakai itu dapat diatasi dengan menerapkan sistem guna ulang yang mudah dan terjangkau. Namun, katanya, minimnya akses terhadap alternatif sistem guna ulang menjadi salah satu hambatan terbesar untuk mengadopsi gaya hidup ini. “Karenanya, Gerakan Guna Ulang Jakarta melakukan intervensi dengan mengedukasi masyarakat tentang alternatif gaya hidup guna ulang. Kolaborasi pemangku kepentingan sangat penting untuk menciptakan ekosistem guna ulang yang massif,” kata Tiza.
Namun, menurutnya, perubahan besar-besaran ini membutuhkan keterlibatan dan komitmen semua pemangku kepentingan, baik pemerintah sebagai regulator, produsen, pengecer dan perusahaan lain sebagai sektor bisnis, serta masyarakat sebagai konsumen.

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, yang juga hadir bersama istrinya Fery Farhati yang menjabat sebagai Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga DKI Jakarta dalam acara itu berharap, kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan menyadarkan semua masyarakat untuk mulai berubah dan mengurangi konsumsi plastik sekali pakai. “Nantinya lingkungan yang kita tinggali ini harus bisa kita wariskan kepada anak cucu kita. Karena itu, gerakan ini menjadi penting untuk kesadaran kita semua, kesadaran seluruh warga Jakarta. Saya sampaikan terima kasih atas terselenggaranya Gerakan Guna Ulang Jakarta,” ucap Anies.
Darina Maulana, Indonesia Program Lead Zero Waste Living Lab, menyampaikan kemasan makanan, kemasan produk rumah tangga atau peralatan makan sekali pakai masih mencemari perairan Jakarta. Meskipun terlihat lebih ekonomis, menurutnya, sampah kemasan sekali pakai sulit untuk didaur ulang, sehingga meningkatkan biaya pengelolaan sampah lokal dan menurunkan kualitas lingkungan kita bersama.
“Gerakan Guna Ulang Jakarta memberikan kemudahan untuk mengadopsi gaya hidup guna ulang dengan dukungan portofolio Enviu yang terdiri dari startup-startup yang berambisi mengubah dunia,” ungkapnya.

Startup berbasis teknologi binaan Enviu dan berpartisipasi dalam gerakan ini adalah QYOS, Koinpack dan ALLAS. QYOS merupakan startup yang menyediakan mesin isi ulang otomatis untuk produk rumah tangga di toko-toko dekat kompleks perumahan. Koinpack mengoperasikan sistem pengemasan inovatif yang dapat digunakan kembali untuk menggantikan sachet dan jenis kemasan sekali pakai lainnya dengan memberikan deposit dan insentif. ALLAS adalah penyedia kemasan pengantaran makanan online berkelanjutan pertama di Jakarta.
“Lewat inisiatif ini, kami ingin menunjukkan bahwa gaya hidup guna ulang dapat menjadi pilihan nyata dan mudah bagi semua orang dan pemangku kepentingan terkait, seperti produsen, ritel dan masyarakat sebagai pengguna. Gerakan Guna Ulang Jakarta akan dipantau secara berkala dengan harapan, implementasinya dapat diperluas ke wilayah sekitar Jakarta bersama dengan lebih banyak lagi pemangku kepentingan di dalamnya,” sebut Darina. (cls)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU