7 February 2025
HomeBeritaKesraHoaks hingga Perundungan Sosial Jadi Tantangan di Ruang Digital

Hoaks hingga Perundungan Sosial Jadi Tantangan di Ruang Digital

SHNet, Jakarta- Setiap tahun jumlah pengguna internet di Indonesia terus bertambah. Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), selama tahun 2020 pengguna aktif internet meningkat sebanyak 8,9 persen dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 196 juta orang.

Tantangan di ruang digital pun semakin besar dengan kemunculan konten-konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, hingga radikalisme berbasis digital.

“Hoaks diketahui sebagai berita bohong yang tidak memiliki sumber kredibel dan sengaja dilakukan dengan tujuan menipu, seolah sebagai suatu kebenaran,” kata Sukma Wahyu Wardono, Wakil ketua Pinsaka Milenial Kwarda saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (1/7/2021).

Dia pun memberi beberapa penjabaran tentang cara menjaga diri dari hoax dan agar tidak menyebarkannya. Di antaranya masyarakat harus membiasakan diri agar membaca terlebih dahulu setiap informasi yang tersaji secara utuh dan jangan mengambil kesimpulan dari beberapa potongan informasi saja.

“Waspadai judul informasi yang provokatif, cermati alamat situs, bandingakan informasi dengan perbanyak membaca serta periksa fakta, dan cek keaslian dokumentasi serta foto,” ujar Sukma lagi.

Bila menemukan konten atau berita hoax, seseorang juga bisa melaporkannya. Saat ini sudah ada cara lapor yang dilakukan melalui situs patrolisiber.id yang sudah memiliki layanan pengaduan untuk anak-anak, serta melalui situs aduan konten.id. Pelapor cukup melampirkan bukti misalnya dengan rekaman tangkapan layar.

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Daniel Hermansyah Founder Kopi Chuseyo, Dino Hamid Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia, dan Boyke Nurhidayat RTIK Bogor.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU