SHNet, Jakarta – Pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) membuat aparatur desa lebih kreatif dan inovatif. Hal tersebut diakui secara langsung oleh Kepala Desa (Kades) Oba, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan Sabtu Kene. Ia bersama rekan-rekannya telah mengikuti pelatihan P3PD pada 2023.
P3PD merupakan program kerjasama pemerintah dengan Bank Dunia (World Bank). Tujuan program itu untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa sehingga bisa membuat belanja desa berkualitas.
Dalam siaran pers Ditjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kene mendapat penghargaan sebagai Juara 1 Nasional Desa Teladan PKAD (Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa) Regional IV, yang meliputi Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua yang diadakan Ditjen Bina Pemdes Kemendagri.
Usai mengikuti P3PD, Kene mengaku percaya diri untuk berinovasi meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dengan cara mengembangkan kawasan wisata pantai Muara Oba yang berada di sekitar wilayah mereka pada Maret 2024 ini.
Pantai ini memiliki pemandangan ke arah Pulau Tidore dan Ternate yang pernah dijadikan sebagai salah satu gambar di mata uang Indonesia bernilai Rp1000.
“Setelah ikut pelatihan P3PD makin kepikiran untuk kembangkan wisata pantai,” kata Sabtu Kene.
Menurutnya, salah satu masukan yang ia terapkan dari pelatihan P3PD adalah dengan menambah wisata hiburan yang sebelumnya tidak pernah ada di Pantai Muara Oba.
“Sekarang ada banana boatnya, ada kafetarianya,” ujarnya. Tak hanya itu, katanya, pelatihan tersebut juga membuat aparatur Desa Oba merasa semakin memiliki dan menjiwai apa yang tengah mereka kerjakan.
Sebagai hasilnya, kawasan wisata pantai Desa Oba semakin ramai dan masyarakat juga semakin bahagia karena sebagian di antara mereka diajak untuk mengembangkan wisata kuliner di pantai tersebut. “Inovasi itu penting. (Aparat) sudah mulai memahami,” ungkapnya.
Tentu saja, hal ini membuat Sabtu Kene sangat senang mengingat kondisi pantai Oba sebelumnya yang tidak banyak atraksi akibat minimnya pengetahuan aparat.
Sabtu Kene juga mengakui, pelatihan P3PD ini menjadi kesempatan yang sangat berharga untuk mengetahui cara mengembangkan wilayah dan meningkatkan kapasitas aparat desanya. “Pantai ini adalah salah satu aset desa yang akan dikembangkan secara maksimal. Dan tentunya akan menunjang PADes (Pendapatan Asli Desa) dan dampak ke masyarakat harus ada,” ungkapnya.
Sejauh ini, pengembangan Pantai Muara baru mencapai 30 persen. Untuk pengembangannya pun ia gunakan anggaran desa yang telah dikeluarkan sebesar Rp 300 juta. Diperkirakan total biaya pengembangan pantai ini akan menghabiskan dana di atas Rp1 miliar. Meski baru dibuka, sejak Juli 2024, Pantai Muara Oba sudah menghasilkan pendapatan rata-rata Rp 7 juta per bulan. (ina)