SHNet, JAKARTA – Luar biasa, pernampilan pecatur Women Grand Master (WGM) Medina Warda Aulia di ajang ‘Japfa Year End Chess Tournament 2023’. Ia tampil mumpuni hingga menjuarai ajang catur bergengsi ‘Japfa Year End Chess Tournament 2023’ di Wisma Kemenpora, Jakarta, yang berakhir Minggu (17/10/2023) sore. Gelar diraih Medina setelah melakoni laga dwi tarung catur cepat enam babak, dengan mengalahkan WGM Dewi Ardhiani Anastasia Citra.
“Wah sampai sulit mengungkapkan perasaan. Saya senang sudah bpasti, tapi Citra juga teman di pelatnas, jadi seperti latih tanding saja nih,” tutur Medina sambil bersyukur atas perolehan gelar juara dalam catur cepat enam babak atas WGM Dewi AA Citra.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) GM Utut Adianto menyatakan, turnamen kali ini mencatat sebaran prestasi pecatur yang semakin baik. Hal tersebut karena ada dua pecatur dari kategori open yaitu Asonaji dan Zaki Dhiaulhaq yang merupakan wajah baru.
“Kita lihat dari kelas yang paling bergengsi yang dimenangkan Gilbert Elroy, juara kedua dari Cilegon. Dan ketiga asal Palu, merupakan wajah baru yang bukan peta kota catur tapi mereka meraih hasil terbaik. Ini bikin bangga,” jelas Utut.
Japfa Year End Chess Tournament tahun ini mempertandingkan 5 kategori yang terdiri dari kategori Terbuka yang diikuti 226 pemain. Kategori putra kelompok U-12 diikuti 79 pemain. Kategori putra kelompok U-16 diikuti 46 pemain. Kategori putri kelompok U-12 diikuti 21 pemain dan kategori putri kelompok U-16 diikuti 19 pemain.
Japfa Year End Chess Tournament 2023 sendiri diikuti 401 pecatur dari lima kategori, berlangsung 16-17 Desember 2023. Adapun para peserta berasal dari 18 provinsi di Indonesia.
Utut juga menegaskan komitmen PB Percasi untuk meningkatkan elo rating para pecatur. Di tahun 2024 Percasi akan gelar banyak turnamen Fide Rating Internasional. “Tahun depan, PB Percasi akan berupaya keras untuk elo rating pecatur kita meningkat. Jadi akan ada banyak turnamen Fide Rating yang bergelar internasional dengan Grand Master dan Master International,” tambah Utut.
“Dari sisi kuantitas, kita (Indonesia) baik. Tapi, soal kualitas bukan urusan mudah. Untuk jadi GM itu jalannya panjang, itu fakta yang bikin orang jadi kurang tertarik dengan catur,” lanjut Utut.
Sementara Sekjen PB Percasi, Henry Hendratno menjelaskan Indonesia berharap bisa memperbaiki peringkat di Olimpiade Catur. Saat ini Indonesia menempati peringkat ke-59 di kategori putra dan posisi ke-24 untuk kategori putri. (Non)