13 November 2024
HomeBeritaKesraPoliteknik Pelayaran Banten Resmikan SDGs Center, Pertama di Indonesia

Politeknik Pelayaran Banten Resmikan SDGs Center, Pertama di Indonesia

SHNet, Tangerang – Politeknik Pelayaran Banten resmikan Sustainable Development Goals Center (SDGs Center) pertama di Indonesia untuk sekolah kedinasan.

Peresmian dihadiri oleh Dr. Vivi Yulaswati, M.Sc. – Kepala Sekretariat Nasional SDGs dan Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ BAPPENAS), Hari Prabowo – Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri, Djoko Sasono – Kepala Badan Pengebangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Satya S. Tripathi – Sekretaris Jenderal, Global Alliance for Sustainable Planet, Zulazmi – Penasihat Utama GIZ, Juliaty ansye Sopacua, PhD – Penasihat Teknis SDGs United Nations Development Programme.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Dideklarasikan pada tanggal 25 September 2015, bertepatan dengan berlangsungnya United Nations General Assembly (UNGA) di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York Amerika Serikat. TPB/SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten telah diakui eksistensinya oleh SDGs Nasional Kementerian PPN/Bappenas dengan telah bergabungnya dalam Daftar 30 SDGs Center/Network/Hub di Perguruan Tinggi Terkemuka di Seluruh Indonesia dan menjadi pelopor pertama Perguruan Tinggi Kedinasan dibawah Kementerian yang memiliki SDGs Center di Institusi Pendidikannya.

SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten siap berkontribusi secara aktif dan berkomitmen untuk mendukung pencapaian TPB/SDGs di Indonesia khususnya dalam Bidang Maritim” ungkap Heru Widada, M.M Direktur Politeknik Pelayaran Banten dalam pidato pembukaannya. Pemaparan data rencana capaian SDGs Center, Roadmap dan Renstra Politeknik Pelayaran Banten turut disampaikan dalam acara ini.

Keunggulan Program SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten ini didukung dengan implementasi program Mata Kuliah Wajib (mandatory) tentang kepedulian lingkungan dan pencegahan pencemaran laut yang berisi peraturan International Convention For the Preventions of Pollution from Ships (MARPOL) .

Kurikulum Pendidikan dari Politeknik Pelayaran Banten mengadopsi kurikulum International Convention on Standards of Training, Certifitation, and Watchkeeping For Seafarers (STCW) Amandemen Manila 2010 dari International Maritime Organization (IMO). IMO merupakan Organisasi Maritim Dunia atau badan khusus PBB yang bertanggungjawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan polusi di laut oleh kapal.

IMO sendiri sangat aktif dalam mendukung pencapaian TPB/SDGs 2030 khususnya di Bidang Maritim Dunia melalui banyak inovasi dan kebijakannya, IMO berharap Maritime Education Training (MET) di Seluruh Dunia untuk berperan aktif mensukseskan TPB/SDGs dari ruang lingkup Pendidikan Maritim/Akademia. Sejalan dengan IMO, Politeknik Pelayaran Banten sebagai salah satu MET di Indonesia turut aktif mendukung implementasi kegiatan TPB/SDGs di kampus.

Dengan adanya SDGs center, para Taruna/Taruni memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang lebih tinggi dalam menjaga ekosistem laut dari pencemaran plastik maupun aktivitas kapal. Bersama Duta SDGs Politeknik Pelayaran Banten dari Taruna/Taruni terpilih diharapkan akan menjadi Role Model bagi rekan-rekannya dikampus untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan TPB/SDGs dikampus Politeknik Pelayaran Banten. Kegiatan-Kegiatan SDGs Center yang telah dilakukan tahun 2021 dan 2022, melingkupi tujuan SDGs 4 tentang Pendidikan Berkualitas, Tujuan SDG 5 Kesetaraan Gender, Tujuan SDG 12 Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung Jawab, Tujuan SDG 13 Penanganan perubahan Iklim, dan Tujuan SDG 14 Perlindungan Ekosistem Lautan.

Untuk mendukung Program SDGs tersebut juga telah dibangun Fasilitas Unggulan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di lingkungan kampus yang diharapkan dapat menjadi pusat edukasi pengelolaan sampah bagi masyarakat pesisir dan di harapkan akan berdampak dalam peningkatan ekonomi. Hal lain yang tidak kalah membanggakannya adalah adanya Fasilitas tempat sampah pintar berbasis Internet of Things (IoT) dengan sistem teknologi informasi / Pengelolaan Sampah Secara DiGital di Lingkungan Politeknik Pelayaran Banten termasuk asrama Taruna/Taruni dan Desa Binaan Politeknik Pelayaran Banten berkolaborasi dengan Mountcare/Mountrash di Indonesia.

Sistem pengelolaan sampah Digital di Politeknik Banten menggunakan Aplikasi Mountcare yang dapat di download melalui Android dengan sistem barcode scan, yang mengadopsi pola perilaku pengelolaan sampah masyarakat di Eropa. Semua kegiatan SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten juga bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan Blue Economy atau Ekonomi Biru yaitu pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut.

Dalam pidatonya Djoko Sasono – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) menyampaikan, “melalui peresmian SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas, kemampuan, serta kompetensi para Taruna/Taruni di bidang kemaritiman dengan fokus pada pelestarian sumberdaya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan”.

Pihaknya menyampaikan apresiasi tinggi pada peresmian SDGs Center pertama Indonesia pada sekolah kedinasan di Politeknik Pelayaran Banten ini. Serta mengharapkan bersamaan dengan adanya SDGs Center, juga dapat semakin meningkatkan kualitas SDM di bidang transportasi secara berkelanjutan.

Pemaparan tentang Program SDGs dan Peran SDGs Center disampaikan oleh Dr. Vivi Yulaswati, M.Sc. – Kepala Sekretariat Nasional SDGs dan Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Pihaknya mengapresiasi diresmikannya SDGs Center Pertama sekolah kedinasan di Indonesia ini.

Vivi menyampaikan bahwa, “sekolah kedinasan menjadi fasilitator dan katalisator pelaksanaan SDGs untuk mendorong keterlibatan publik serta meningkatkan komitmen pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam implementasi SDGs”.

Selanjutnya Vivi juga memaparkan bahwa SDGs Center di lembaga kedinasan diharapkan dapat mencapai empat tujuan utama. Pertama menjadi center of excellent dengan kompetensi inti dan pengarusutamaan SDGs dalam proses pendidikan. Selanjutnya menjadi mitra pemerintah dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SDGs, dan menjadi fasilitator serta pengawas Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs.

Dia berharap, Politeknik Pelayaran Banten supaya dapat menjadi contoh lembaga pendidikan kedinasan yang lain untuk mengadvokasi dan memperkuat implementasi SDGs, jaringan properti dan komunitas, serta komitmen mencapai target SDGs.

Hari Prabowo selaku Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri, yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Noam Lazuardi selaku Koordinator Fungsi Kerjasama Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim Direktorat Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup, Direktorat Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan, “Indonesia memiliki komitmen untuk melaksanakan SDGs dan telah merealisasikan dalam beberapa langkah penting salah satunya Peta Jalan SDGs Indonesia hingga tahun 2030, salah satunya di bidang kemaritiman untuk mewujudkan sustainable ocean economy”.

Langkah di berbagai lembaga pendidikan dan pembentukan SDGs Center di sekolah kedinasan seperti Politeknik Pelayaran Banten ini diharapkan dapat menerapkan pembangunan universal dan berkelanjutan sehingga tujuan SDGs dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata dapat diimplementasikan.

Hadir secara daring menggunakan platform digital Zoom, Satya S. Tripathi – Sekretaris Jenderal, Global Alliance for Sustainable Planet menyampaikan bahwa plastik dengan berbagai ukuran sekarang bocor ke habitat laut. Pihaknya memperingatkan bahaya puing-puing yang lebih besar atau ‘makroplastik’, seperti alat tangkap ikan, serta sampah dan mikroplastik. “Jika kita menginginkan dunia yang bebas dari polusi plastik, sejalan dengan himbauan Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA), kita perlu mengambil tindakan yang jauh lebih ketat dan terkoordinasi, salah satunya dari penguatan SDGs dalam lembaga pendidikan”

Juliaty ansye Sopacua, PhD – Penasihat Teknis SDGs United Nations Development Programme memberikan apresiasi yang tinggi atas diresmikannya SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten. Dia berharap Politeknik Pelayaran Banten sebagai salah satu Maritime Education Training (MET) di Indonesia dapat menjadi contoh lembaga pendidikan berkualitas yang mengedepankan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Zulazmi – Penasihat Utama Deutsche GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) juga menyampaikan apresiasi atas diresmikannya SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten. Zulazmi mengatakan, “kerjasama dalam perubahan iklim (Implementing Arrangement) merupakan pengaturan teknis dari Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Federal Jerman dan Pemerintah RI, mengenai Kerja Sama Teknik yang ditandatangani tanggal 22 Desember 2016 lalu. Implementasi SDGs di tingkat lembaga pendidikan ini diharapkan mampu menguatkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030”.

Acara dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD), membahas keberlanjutan ekonomi dan lingkungan hidup melalui implementasi program SDGs dan peningkatan kapasitas SDM melalui SDGs Center, untuk mendukung pelaksanaan industri maritim dunia dalam pencapaian SDGs 2030. (Stevani Elisabeth)

 

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU