SHNet, Jakarta- Rektor Institut Media digital Emtek (IMDE), Totok Amin Soefijanto, Ed.D mengatakan, pengembangan sistem pendidikan harus menggunakan pendekatan ekosistem, kolaborasi, dan penerapan integritas.
“Kami sekarang contohnya mengelola lembaga pendidikan tinggi di bidang industri kreatif, tentu berkepentingan membangun ekosistemnya agar kondusif untuk meningkatkan mutu dan jumlah dari konten local,” ujat Totok.
Pernyataan Rektor IMDE ini dikemukakan dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia” yang diselenggarakan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), di Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Berbicara dengan tema “Peran pendidikan dan dampaknya terhadap SDM dan pembangunan ekonomi”, Totok Amin Soefijanto lebih lanjut mengatakan, pembangunan ekosistem pendidikan yang kondusif dapat dicapai dengan pengembangan SDM melalui pendidikan yang bermutu dan terjangkau bagi semua anak-anak kita, yang kemudian akan memperkuat ekosistem industri kreatif kita.
“Sektor pendidikan tentu memiliki ekosistem yang beririsan dari berbagai aspek dan aktor. Guru dan dosen, misalnya, perlu terus dibina dan ditingkatkan kompetensinya melalui CPD (Continuos Professional Development) yang baik, teruji, dan tertata agar tepat sasaran dan efektif,” papar Totok.
Peningkatan Kualitas SDM
Pelaksanaan FGD oleh INDEF ini bertujuan antara lain mendiskusikan peran investasi pada pendidikan usia dini/pra-sekolah, dasar dan menengah untuk peningkatan kualitas SDM. Disamping itu mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi dalam peningkatan kualitas SDM di semua jenjang pendidikan serta mendalami faktor-faktor yang menyebabkan mismatch antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan dan kebutuhan industri.
Narasumber dalam FGD ini selaian Rektor IMDE, Drs. Amich Alhumami, MA, M.Ed, Ph.D, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas/Kementerian PPN dan dari perwakilan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Sedangkan pemantik diskusi, Direktur Program INDEF, Eisha Maghfiruha Rachbini, PhD. (sur)