Jakarta-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, bekerjasama dengan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Pemerintah Kabupaten Sragen dan Pemerintah Kabupaten Karang Anyar serta Kelompok Komunitas Luar Kotak menggelar event bertajuk: “SangiRUN: 25K Night Trail Run” pada akhir pekan ini di wilayah Situs Sangiran, Jawa Tengah.
SangiRUN: 25K Night Trail Run diselenggarakan untuk memperingati 25 tahun ditetapkannya Situs Cagar Budaya Sangiran sebagai salah satu warisan dunia oleh badan PBB UNESCO. UNESCO menetapkan Situs Sangiran sebagai Warisan Budaya Dunia Nomor 593 pada tahun 1996 dengan nama “The Sangiran Early Man Site.”
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba lari namun juga usaha mendorong agar situs Sangiran semakin dikenal masyarakat luas dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar Situs Sangiran yang terletak di Kabupaten Karanganyar dan Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu dijelaskan juga bahwa kegiatan SangiRun selain untuk memperlihatkan kemampuan manusia dalam beradaptasi terhadap lingkungan, kegiatan ini juga berusaha memadukan kerjasama antar instansi pemerintah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Sangiran.
“Narasi yang coba dibangun dalam kegiatan SangiRUN ini untuk memperlihatkan kehidupan masa lampau di Sangiran sebagai sumber pengetahuan kita dan untuk masa kini. Diharapkan situs-situs di Sangiran dapat terus dipelihara dan juga memberi manfaat bagi masyarakat Sangiran dan arena wisata budaya bagi masyarakat luas serta dunia ilmu pengetahuan.”
“Selain itu kegiatan ini juga melibatkan masyarakat sekitar dengan program Desa Pemajuan Kebudayaan. Masyarakat di sekitar Sangiran melakukan temukenali dan rencana aksi dalam bentuk Pasar Budaya,” ujar Hilmar.
Ketua Panitia SangiRUN Night Trail 2021, Andre Donas mengatakan ajang lari malam dengan jalur lari sepanjang 25 kilometer yang akan berlangsung selama tiga hari dimulai tanggal 19 sampai dengan 21 November 2021 ini, akan dihiasi dengan instalasi cahaya, forest video mapping dan ornamen yang menggambarkan evolusi manusia purba.
Pada lintasan lari juga akan diterangi oleh nyala obor dengan peserta sekitar 100 pelari yang akan dilepas secara bertahap sesuai dengan prosedur kesehatan sehingga tetap terjaga jarak antar peserta lomba. Kegiatan ini melibatkan para selebriti dan influencer melalui akun instagram sangirun.official seperti komedian Miing dari Bagito Grup dan artis Donna Agnesia.
“Kegiatan ini melibatkan masyarakat Sangiran yang memproduksi kerajinan tangan berupa cindera mata batu sangir, anyaman tikar, kerajinan tangan dari batok kelapa, anyaman plastik daur ulang, kerajianan akar bambu, tenun dan batik sebagai produksi industri rumahan masyarakat Sangiran,” kata Andre. (dd)