SHNet, Jakarta- Kebudayaan merupakan seluruh pola perilaku dan bagaimana sebuah bangsa mengatur pola perilaku itu yang bisa tercermin dalam l ambang kesenian misalnya tari yang bersifat keindahan, termasuk bahasa, dan tradisi, bahkan benda-benda kebudayaan.
Fungsi kebudayaan untuk masyarakat misalnya melindungi diri terhadap alam, misal orang Papua menganggap gunung sebagai ibu. Sehingga dengan menganggap alam sebagai orang tua maka masyarakatnya tidak akan mungkin tega merusaknya. Budaya juga bisa mengatur hubungan antar manusia, dam mengatur masyarakat tertentu bagaimana berinteraksi dengan orang lain, serta sebagai wadah segenap perasaan masyarakatnya.
“Indonesia merupakan bangsa yang sangat bangga dengan budayanya dan memiliki etnolinguistik paling banyak di dunia. Namun di era digital saat ini kesadaran akan budaya bangsa sendiri semakin menipis sebab kurangnya pemahaman literasi budaya yang kurang,” ujar Clara Tobing, Kaprodi FH UBJ saat webinar Literasi Digital wilayah Jawa Barat I, Kabupaten Bogor, Rabu (16/6/2021).
Lebih jauh dia mengatakan, literasi kecintaan terhadap budaya ini menipis karena kurangnya kesadaran berpartisipasi dalam acara kebudayaan. Selain itu ada pengaruh internalisasi nilai budaya kesejarahan yang kurang dari keluarga, terbatasnya ruang ekspresi berbudaya. Generasi yang kurang paham budaya ini disebabkan karena kurang pengajaran mengenai budaya tersebut.
“Jadi teknologi informasi yang ada saat ini kurang dimanfaatkan untuk mempromosikan budaya kita,”
Lebih jauh Clara mengungkapkan, digital teknologi yang ada saat ini seharusnya menjadi cara untuk mengenalkan budaya, apalagi sering kali terjadi budaya Indonesia yang akhirnya diklaim negara lain. Misalnya dengan penjualan barang-barang bersifat budaya melalui marketplace yang sempat dilakukan Tokopedia, di mana ada kegiatan UKM pasar budaya yang menjual produk lokal bisa berupa makanan lokal hingga barang yang bersifat budaya.
“Di era pandemi yang membatasi pariwisata saat ini. Sebenarnya tetap bisa dilakukan pertunjukan pekan kebudayaan daring, jadi daripada mati total, mengalihkan ke era teknologi dengan melakukan live streaming melalui internet,” Tutur Clara lagi.
Masih banyak cara mengenalkan dan melestarikan budaya Indonesia melalui teknologi. Misalnya dengan penggunaan aplikasi pengenalan budaya. Tiap daerah di Indonesia dapat memanfaatkannya sebagai sarana informasi yang diperkenalkan kepada generasi masa kini yang masih kurang dalam literasi budaya negeri sendiri. (Stevani Elisabeth)