SHNet, JAKARTA – PON XXI 2024 Aceh – Sumut jadi PON yang kedua kalinya untuk Cabang Olahraga Muaythai setelah resmi di pertandingan di PON XX Papua 2021.
Semua Pengurus Provinsi MI mulai menjejaki Pelatda Jangka Panjang dengan berkoordinasi Bersama KONI Wilayah masing-masing untuk mempersiapkan atlit-atlit menuju PON 2024,.
32 Pengprov yang kelihatan Muaythai- nya aktif. Hanya DKI Jakarta yang tak ada persiapannya. Pasalnya DKI hampir tak ada atlit di berbagai kelas yang nantinya ditandingkan di Aceh 2024.
Penggemar Muaythai, Rudi Vanath, kepada media ini mengatakan kalau DKI yang menjadi sentral pembinaan olahragawan Nasional harusnya banyak atlit yang siap pakai, tak terkecuali dengan Muaythai.
Pasalnya Muaythai DKI ketika di PON Papua membawah 1 atlit fighter dan beberapa atlit waikru hanya kembali dengan 1 emas di nomor waikru dan 1 Perunggu di nomor fighter, padahal lebih dari 10 kelas fight yang di pertandingkan, itu tandanya muaythai DKI tak ada pembinaan.
Melihat kondisi ini sebagai penggemar Muaythai DKI, ia sangat menyesali kepengurusan Muaythai DKI periode 2019 – 2023 yang mana pembinaan atlit dengan kelas-kelas tertentu tak terlihat sama sekali padahal ada puluhan Camp Muay di DKI, ini perlu di evaluasi pengelolaan Cabor seperti ini.
Rudi yang juga pernah menjadi bagian dari Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia ini menyayangkan pembinaan terhadap atlit Muaythai DKI hampir tak terlihat.
Dia berharap MI DKI kedepan akan lebih baik apalagi PON 2024 tinggal 1 tahun lagi, kalau dalam hitungan pelatih ini persiapan yang sangat singkat, karena membentuk atlit untuk mencapai puncak prestasi butuh persiapan lama.
Menutupnya Rudi mengatakan bahwa 2023 itu tahun Sea Games, paling tidak Muaythai DKI yang sangat dekat dengan semua fasilitas olahraga bisa berbenah karena Sea Games Kamboja keterwakilan atlit Ibu Kota wajib ada dan harus ada. (non)