14 February 2025
HomeBeritaKesraPerempuan Berisiko Alami Pelecehan Seksual Berbasis Online

Perempuan Berisiko Alami Pelecehan Seksual Berbasis Online

SHNet, Jakarta- Diketahui selama pandemi, jumlah Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) meningkat.

Menurut catatan dari Komnas Perempuan bersama Lembaga Pengadalayanan, Kominfo, dan Bareskim Polri saat ini KBGO pun masih memiliki tantangan. Terlebih dengan terus meningkatnya pengguna internet, sementara literasi digital belum dimiliki masyarakat.

Diketahui KBGO yang paling banyak terjadi adalah online grooming di mana pelaku berusaha melakukan pendekatan untuk memperdayai. Kemudian ada malicious distribution yaitu ancaman distribusi foto atau video pribadi penghinaan yang dilakukan dengan bantuan teknologi, komputer dan atau internet,dengan penyebaran konten intim.

Ada fenomena lain di sosial media, di mana terdapat konten-konten yang hanya melihat perempuan sebagai objek dan melecehkan perempuan. Bukan hanya berasal dari foto unggahan di akun pribadi tapi juga publik. Lebih memperihatinkan lagi, para pemberi komentar melecehkan yang masuk kategori KBGO ini ada juga dari kalangan anak usia remaja.

“Di Instagram ada banyak akun-akun cantik yang berbasis kampus, ada UI Cantik, UGM Cantik, Undip Cantik mereka mengaku tidak nyolong foto tersebut cewek-cewek ini yang kasih. Tapi yang tidak diketahui para perempuan ini setelah nyetor foto di akun tersebut adalah mendapat ribuan komentar pelecehan seksual,” ujar Kalis Mardiasih, seorang Aktivis Gender Equality saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (1/7/2021).

Menurutnya bukan hanya komentar yang mengarah pada KBGO, tapi bisa berupa DM hinggapenguntitan. Hal yang merugikan lagi di akun tersebut mereka ada juga yang menyebarkan identitas pribadi seperti nama lengkap, mahasiswa jurusan apa dan semester berapa.

“Pernah ada laporan yang masuk, sampai ada yang ditemuin random people di depan kelasnya. Jadi bahaya banget, mengganggu dan akun seperti ini tidak hanya berbasis kampus. Ada juga yangberdasarkan kota, Bandung Cantik, Bekasi Cantik, dan berbasis profesi seperti dokter cantik, guru cantik,” ujar Kalis lagi.

Dia pun hanya mengingatkan, mengenai risikonya kepada perempuan di tengah budaya masyarakat yang masih senang melecehkan perempuan. Selain itu masih ada banyak hal berbahaya di ranah online dengan anonimitas, fake account, hingga online grooming yang mengancam perempuan.

Apalagi KBGO yang paling banyak terjadi adalah online grooming di mana pelaku berusaha melakukan pendekatan untuk memperdayai. Kemudian ada malicious distribution yaitu ancaman distribusi foto atau video pribadi penghinaan yang dilakukan dengan bantuan teknologi, komputer dan atau internet,dengan penyebaran konten intim.

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan

Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Arie Syarifuddin Seniman Jatiwangi Art Factory, dan Wanta Heryana Relawan TIK Majaldngka. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU