26 April 2024
HomeBeritaPiala Dunia di Qatar 2022 Happy Ending bagi Messi dan Modric?

Piala Dunia di Qatar 2022 Happy Ending bagi Messi dan Modric?

Jakarta-Pagelaran pesta empat tahunan sekali, Piala Dunia  bakal panggung terakhir bagi megabintang Lionel Messi dan Luca Modric diarena sepakbola antar negara yang diselenggarakan FIFA.

Tongkat estafet pemain kedua negara yang bertarung di semi final, Rabu subuh (14/12) tentu diserahkan kepada pemain muda potensi meskipun kualitas penerima estafet belum tentu sama. Terutama masalah kepemimpinan di lapangan.

Baik Messi maupun Modric kepemimpinan keduanya sebagai Kapten tim sudah tidak diragukan, dan patut diacungi jempol. Kepiawaian membaca permainan dan mengkordinasi teman teman keduanya di lapangan sangat mumpuni.

Secara teknik baik skill individu maupun maupun kedewasaan dan pengalaman bertanding di lapangan belum ada satupun pemain baik dari Argetina Maupun  Kroasia yang menandingi. Ibarat pilot pesawat jam terbang Messi dan Modric sudah sangat tinggi.

Lionel Messi pemegang nomor punggung 10, sering disebut pemain terbaik dunia dan dianggap sebagai pemain terhebat sepanjang masa. Ia sudah memenangkan 7 kali Ballon d’Or yakni penghargaan sepakbola tahunan atau bola emas serta enam kali mendapat Sepatu Emas Eropa.

Messi kelahiran 24 Juni 1987 (35 ) untuk keenam kalinya membela Argentina di Piala dunia dan 170 kali untuk laga internasional.

Menilik dari usia sepertinya, Piala Dunia Qatar 2022 menjadi terminal terakhirnya. Untuk itu Ia bertekad mempersembahkan yang terbaik buat negaranya dipenghujung Karirnya.  Menghadapi Kroasia, finalis 2018.

Roh Tim Kroasia
Sementara Luca Modric, kelahiran 9 September 1985 (37) memiliki karir sepakbola cemerlang. Pemegang nomor punggung 10 yang juga Kapten tim merupakan otak dan roh serta kejeniusan tim Kroasia. Dari pemain tengah Real Madrid ini menjadi tumpuan pemain Kroasia lainnya. Ia menjadi inspirator bagi rekannya sesama pemain Kroasia.

Luca Modric juga mendapat penghargaan  pemain terbaik dari FIFA di Piala Dunia 2018 dan Pemain Pria Terbaik FIFA tahun 2018.

Tidak berbeda dengan Messi, ia bertekad menutup karirnya di Piala dunia dengan ending yang baik yaitu  menggapai prestasi lebih baik dari piala dunia Perancis  2018.

Jadi bagi Messi maupun Modric, kiprah keduanya di Piala Dunia mencetak prestasi terbaik sekarang atau berakhir

Bakal Sengit

Partai semi final antara Argentina versus Kroasia bakal berlangsung ketat dan sengit. Kedua tim yang dipimpin kapten Lionel Messi (Argentina) dan Luca Modric (Kroasia), adu ketrampilan baik tehnik maupun kerjasama tim dan adu skill, membuat partai ini menarik dan enak untuk dinikmati.

Apalagi pendukung kedua tim begitu fanatik mendukung masing-masing negara. Makin menambah atmosfir  dan bobot pertandingan.
Pelatih Argentina Leonel Scaloni dan Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic menurunkan pemain starter eleven tidak jauh berbeda dengan ketika bertarung diperempat final.

Pertarungan lini tengah akan menjadi lahan perebutan antara Kapten tim Lionel Messi, Fernandez, Mac Alister, De Paul dengan Modric, Brozovic dan Kovacic. Dalam menyusun serangan  dan melapis pertahanan.

Pemain belakang Barisic, Gvardiol, Lovren dan Jurannovic harus tetap fokus menjaga daerahnya  dari gempuran dan tekanan bombers Lautoro Martinez, Alvarez dan  Gomez. Yang menjadi titik perhatian gerakan ekplosif Messi baik dengan bola maupun tanpa bola.

Messi ini cerdik untuk membuka daerah kosong buat rekannya dan cukup sulit dijaga, ia cerdik untuk melepaskan diri dari kawalan lawan dan dalam situasi cukup sulitpun dia bisa melepaskan tendangan terarah yang cukup sulit ditepis kiper Dominic Livakovic.

Kali ini pertahanan terakhir yang dijaga kiper Livakovic akan diuji lagi ketangguhannya oleh Messi dkk.

Pertahanan yang dikomandoi Otamendi diuji pula oleh gempuran winger berbahaya dan tajam, Perisic, bomber Petkoviv dan Kramaracic yang dibantu dari tengah Modric yang begitu rajin membuka ruang buat rekannya menekan ke jantung pertahanan. Gerakan Brozovic dan Kovacic harus mendapat perhatian khusus dari kubu Argentina. Kalau lengah, maka kiper Emelio Martinez bakal jatuh bangun menghadapi tekanan pemain Kroasia.

Dalam partai ini tim yang kebobolan duluan akan sulit dan kerja keras mengejar ketertinggalannya. Jika pertandingan berakhir dengan tendangan adu penalti, tiket ke final bisa-bisa terancam bagi Argentina.

Pasalnya Modric dkk sedikit berpengalaman dalam mengeksekusi tendangan penalti dan tangguhnya kiper Livakovic dalam mengantisipasi dan menepis tendangan penalti. Dan mereka sudah buktikan itu ketika memulangkan Jepang di 16 besar dan Brasil di perempat final. (eddy lahengko)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU