23 January 2025
HomeBeritaEkonomi4,7 juta UMKM Merambah Ekosistem Digital selama Pandemi

4,7 juta UMKM Merambah Ekosistem Digital selama Pandemi

SHNet, Jakarta- Marketplace diibaratkan sebuah pasar di dunia maya dengan penjual yang berbeda-beda. Marketplace ini berbeda dengan e-commerce yang hanya menjual produk sendiri dan hanya ada satu toko, sementara online shop merupakan toko online di sosial media.

“Konsep marketplace ini sama seperti pasar tradisional hanya saja online, dalam bentuk website yang menghubungkan antara penjual dan pembeli,” kata Lecture IULI, Irma Nawangwulan dalam webinar Literasi Media wilayah Jawa Barat, Bandung Barat, Senin (14/6/2021).

Irma lalu mengemukakan keuntungan pelaku UMKM bergabung di marketplace. Di antaranya tidak perlu bayar uang sewa lagi, jangkauannya pun lebih luas. Marketplace juga menjadi cara bertahan selama pandemi. Hasil survey KIC Katadata menyebutkan 77% UMKM terbantu dari marketplace dalam memasarkan produk sehingga bisa bertahan dan berjualan di masa pandemi.

Selain itu marketplace memiliki banyak program promo seperti gratis ongkir, cashback, hingga diskon. Dari sini sebanyak 72% konsumen menjadi tertarik unyuk belanja di toko online milik UMKM. Selain itu 69% konsumen mengatakan marketplace aman untuk transaksi dan sebanyak 66% mengatakan mudah digunakan. Dengan bergabung di marketplace pelaku UMKM juga bisa memperluas jaringan bisnis.

Irma mengatakan, survey terbaru mengungkap sebanyak 4,7 juta UMKM telah merambah ekosistem digital dalam 11 bulan terakhir. Totalnya kini sekitar 64 juta UMKM secara keseluruhan. Dari hasil survey 392 UMKM se-Indonesia para UMKM sudah memiliki toko online, paling banyak di Shoppe dan Tokopedia.

“80 persen UMKM memiliki daya tahan lebih baik selama menghadapi pandemi. Kalau tidak mau start coba nggak mau melek teknologi,” kata Irma lagi.

Disamping mengajak para pelaku UMKM untuk gabung di marketplace. Irma juga memberikan saran sebelum menjadi go digita. Seperti hindari kurang persiapan, belum paham promo di marketplace, lupa pelanggan lama, toko tidak dirawat, dan banyak gabung di marketplace di awal padahal belum belajar cara mengelola toko. (Stevani Elisabeth)

 

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU