22 January 2025
HomeBeritaInternasionalDalam Pembicaraan Telepon, Biden Janji ke Xi Jinping Akan Patuhi Perjanjian Taiwan

Dalam Pembicaraan Telepon, Biden Janji ke Xi Jinping Akan Patuhi Perjanjian Taiwan

SHNet, Jakarta – Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa bahwa ia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping tentang Taiwan. Dalam pembicaraan itu, mereka setuju untuk mematuhi perjanjian Taiwan karena meningkatnya ketegangan antara Taipei dan Beijing.

“Saya sudah berbicara dengan Xi tentang Taiwan. Kami setuju … kami akan mematuhi perjanjian Taiwan,” katanya. “Kami menjelaskan bahwa saya tidak berpikir dia harus melakukan apa pun selain mematuhi perjanjian.”

Dilansir Reuters, Biden tampaknya merujuk pada “kebijakan satu-China” lama Washington di mana ia secara resmi mengakui Beijing daripada Taipei, dan Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang memperjelas bahwa keputusan AS untuk membangun hubungan diplomatik dengan Beijing alih-alih Taiwan yang bertumpu pada harapan bahwa masa depan Taiwan akan ditentukan dengan cara damai.

Komentar kepada wartawan di Gedung Putih dibuat setelah kembalinya Biden dari perjalanan ke Michigan menggembar-gemborkan paket pengeluaran. Komentar itu datang di tengah eskalasi hubungan Taiwan-China.

Taiwan telah melaporkan 148 pesawat angkatan udara China di bagian selatan dan barat daya zona pertahanan udaranya selama empat hari yang dimulai pada hari Jumat, hari yang sama dimana China menandai hari Nasional.

Amerika Serikat mendesak China pada hari Minggu untuk menghentikan kegiatan militernya di dekat Taiwan. “Amerika Serikat sangat prihatin dengan aktivitas militer provokatif Republik Rakyat China di dekat Taiwan, yang mengganggu stabilitas, berisiko salah perhitungan, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan, Minggu.

Biden juga tampaknya merujuk pada panggilan 90 menit yang dia lakukan dengan Xi pada 9 September.  Pembicaraan pertama mereka dalam tujuh bulan, di mana mereka membahas perlunya memastikan bahwa persaingan antara dua ekonomi terbesar dunia tidak mengarah ke konflik.(Ina)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU