SHNet, JAKARTA – Masih sulit menemukan orang yang dengan tulus mau memperkenalkan Indonesia kepada dunia Internasional. Terlebih sampai harus berkorban waktu hingga materi.
Tapi itulah yang dilakukan seorang pensiunan Tentara Amerika Serikat (AS) berdarah Indonesia, Susilo Heryanto ‘Aji’ Suprobo yang sejak 1979 menetap di AS mulai dari Michigan, Virginia, Georgia, Ohio, Louisiana, Wisconsin, California dan juga pernah ditugaskan ke Jerman dan Irak, hingga mulai 2018 menetap di Waco, Texas, AS.
Aji, begitu ia disapa bahkan mengabdikan dirinya selama 34 tahun sebagai Tentara AS dan baru pensiun pada 2017. Ia juga mendapat bêberapa penghargaan dari Tentara AS dengan penghargaan tertinggi adalah ‘Bronze Star’ dan Retirement Ceremony nya bersama beberapa tentara AS ditayangkan langsung di layar kaca pada 2017 lalu.
Setelah pensiun, Aji mendapat wangsit untuk untuk membangun rumah adat sebagai salah satu cara memperkenalkan Indonesia kepada orang-orang Amerika, dan mendidik diaspora indonesia tentang asal asul mereka.
Aji pun mulai terpikir untuk membangun rumah adat Indonesia bagi warga non-Indonesia atau orang-orang Indonesia yang lahir dan tinggal di AS.

Dengan banyak pertimbangan dan atas dasar rasa cintanya kepada Indonesia, saat berlangsungnya covid-19 pada 2021, Aji dan beberapa temannya pun mendirikan ‘Sanggar Budaya Nusantara’ – Indonesia Culture Center (SBN-ICC) yang terus berkembang hingga kini, meski sampai saat ini belum ada dukungan sama sekali dari pemerintah, baik di AS maupun dari Indonesia.
Kecintaan Aji pada Indonesia membuat ia pun merelakan rumahnya di kawasan Waco, Texas, sebagai ‘Temporary Home’ bagi SBN-ICC.
“Misi kami membangun SBN-ICC ini adalah ingin memperkenalkan Indonesia kepada orang-orang non-Indonesia atau anak-anak setengah keturunan Indonesia seperti keempat anak saya juga, yang mana Ibu mereka adalah wanita asli AS, agar mereka bisa menjalin koneksi dengan Indonesia,” kata Aji dalam perbincangannya dengan media saat berlibur ke Indonesia akhir Maret lalu.
Aji juga menjelaskan kalau ia begitu trenyuh ketika ada orang Amerika yang kerap bertanya kepadanya, Berapa jauh jarak Bali dan Indonesia. “Ini kan terdengar lucu. Tapi, itulah karena mereka memang kurang mengerti geographis,” jelas Aji lagi.

Karena itu Sanggar Budaya Nusantara yang didirikannya ini bertujuan agar orang-orang di AS lebih tahu soal Indonesia. “Terutama memberi kesempatan kepada anak-anak berdarah Indonesia yg tinggal disana untuk lebih mengenal tanah leluhur mereka, Indonesia. Mereka bisa datang dan mengenal budaya Indonesia. Berikutnya untuk mendildik orang-orang di AS lebih mengenal tentant Indonesia,” tutur Aji.
Saat ini Aji sedang mencari guru tari dan music Nusantara, seperti angklung atau gamelan sehingga anggota SBN-ICC bisa belajar menari dan bermain angklung atau gamelan.
“Untuk anak dan cucu kami bisa datang ke Indonesia itu akan membutuhkan dana yang cukup banyak dan waktu yang tidak sedikit. Lebih efficient dan effective kalau mereka datang ke SBN-ICC di Waco, Texas, USA,” tutur Aji yang sudah menduda seajack 2007 dan kini sedang menjalin hubungan serius dengan wanita Indonesia, yang menetap di kawasan Jakarta Selatan, Yulia Chandrayanti. Mereka melakukan hubungan jarak jauh, tapi bisa saling bertemu paling tidak setahun sekali atau dua kali.
Visi Aji adalah membangun 5 rumah adat Indonesia di lima kawasan pemerintah Indonesia (Konsulat) yang tersebar di seluruh AS juga Kedutaan besar Indonesia di Washington DC. Lima Konsulat yang ada di AS adalah Konsulat New York, Houston (rumah saya yang merupakan Temporary Home), Chicago, San Fransisco, dan Los Angeles.

Menurut Aji, sebelumnya mereka punya konsul jendral di Texas, Houston: Andre Siregar yang sangat mendukung mereka untuk program-program SBN-ICC ini. “ Walaupun Pak Andre Siregar sudah tak lagi menjabat konsul Jendral saat ini, kami masih mengharapkan Pemerintah Indonesia bisa mendukung kami, agar secepatnya bisa dapat lahan agar rumah adat yang pertama di AS ini bisa terbangun,” cerita Aji.
Niat Aji memang sangat mulia agar Indonesia bisa lebih dikenal di AS dan di Texas khususnya. Apalagi misinya ini berhubungan dengan Perdagangan, Pendidikan, kebudayaan dan pariwisata. Menurut Aji, mereka pernah ke Kementerian Pariwisata mengusulkan misi ini tapi sepertinya Kementerian Pariwisata belum ada kesempatan untuk membantu.
Itulah yang menjadi kendala bagi Aji selama ini. Tapi, meski banyak kendala, semangat Aji tak pernah pudar. Ia terus berjuang dan berusaha agar suatu hari jalan baik akan terbuka baginya dan semua yang punya harapan sama sepertinya.
Rumah Aji di Waco, Texas, AS, saat ini masih menjadi Wisma Aji sebagai perwakilan dan posko bagi Sanggar Budaya Nusantara – Indonesian Cultural Center di AS. “Kita anak terus cari dana agar bisa membangun Rumah Gadang, sebagai proyek pertama di Central Texas, AS. “Kami sudah melakukan pertemuan pada 13 April 2025 lalu dengan tokoh-tokoh setempat untuk memperkenalkan diri ‘Siapa Kami’ kepada para pengunjung. Kami berharap ada manfaat yang bisa dicapai dari pertemuan itu,” tutup Aji. (Non)