SHNet, Jakarta – Tunggal putra Indonesia di kategori SL3, Maman Nurjaman meneruskan tren positif dalam ajang FOX’S Indonesia Para Badminton International 2023. Dalam pertandingan semifinal yang berlangsung di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/9), Maman meraih kemenangan atas pemain India, Bittu Kumar dalam laga straight game, 22-20 21-11.
Sepanjang gim pertama permainan Maman masih mampu diimbangi Kumar sehingga terjadi setting sebelum akhirnya dimenangi Maman 22-20. Memasuki gim kedua, Maman kembali mengontrol permainan sekaligus merebut gim tersebut untuk memastikan kemenangan 21-11 dan merebut tiket final.
“Dalam pertandingan tadi saya banyak melakukan kecerobohan yang merugikan saya. Saya juga sedikit lengah dalam bermain sehingga mampu dimanfaatkan oleh lawan untuk meraih poin,” ucap Maman.
Untuk pertandingan final, Maman akan berhadapan dengan pemain India lainnya, Mohammad Arwaz Ansari. Maman sangat berambisi untuk merebut gelar juara untuk meneruskan prestasi yang diraih rekan senegaranya, Ukun Rukaendi yang menjadi juara pada ajang serupa tahun lalu.
“Pertandingan final nanti akan sangat berat karena Ansari merupakan pemain bagus. Saya sangat ingin menjadi juara supaya bisa meneruskan prestasi senior saya Ukun Rukaendi yang diraih tahun lalu,” tandas Maman.
Sementara itu di nomor ganda campuran SL3-SU5, Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah memastikan diri ke final setelah menang atas rekan senegaranya, Hafizh Briliansyah Prawiranegara/Qonitah Ikhtiar Syakuroh, 21-16 23-21.
“Untuk pertandingan hari ini sedikit gugup karena lawan yang dihadapi adalah rekan sendiri di pelatnas. Awalnya kami sempat banyak kecolongan poin, beruntung masih bisa bangkit,” jelas Khalimatus.
Di laga pamungkas Fredy/Khalimatus akan berhadapan dengan kompatriotnya Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila.
“Senang sih bisa tercipta All Indonesian final. Kita akan enjoy aja dalam pertandingan besok dan kita akan sama-sama berjuang demi Merah-Putih,” ucap Fredy.
“Menjelang pertandingan final, kami tidak melakukan persiapan khusus, yang penting jaga pola makan dan istirahat yang cukup saja,” timpal Khalimatus.
Tidak hanya meloloskan banyak pemain di nomor standing, pemain Indonesia juga banyak yang melaju ke final pada nomor kursi roda (wheelchair).
Pada nomor WH2, tunggal putra Supriadi sukses memenangi laga duel melawan rekan senegaranya, Agus Budi Utomo. Supriadi menang setelah melewati permainan melelahkan dengan skor 21-17 21-17 sekaligus ke final.
“Bagi saya, lawan terberat dalam pertandingan itu yakni saat melawan teman sendiri karena kita sudah saling tahu cara permainan dan strategi. Meski sempat grogi tetapi saya bisa mengontrol permainan dan akhirnya menang,” jelas Supriadi.
Hingga babak semifinal ini, sejumlah pemain top Indonesia masih mampu berada di trek kemenangan. “Beberapa pemain elit kita masih sesuai target bahkan ada tercipta beberapa pertandingan antar sesama pemain Indonesia.,” kata Muhammad Nurachman, pelatih para-bulu tangkis Indonesia.(*)