13 November 2024
HomeBeritaSoal Suap Pemekaran Provinsi, Bupati Merauke Bantah Pidatonya Sendiri

Soal Suap Pemekaran Provinsi, Bupati Merauke Bantah Pidatonya Sendiri

Jakarta-Bupati Merauke Romanus Mbaraka membantah pidatonya sendiri yang mengaku memberikan uang kepada anggota DPR RI. Dia justru menyalahkan pihak lain, yang sekadar mengutip pidatonya.

Namun, dia mengungkapkan uang yang besar dikeluarkan untuk memobilisasi dukungan rakyat ke Jayapura dan Jakarta untuk meminta pemekaran.

Bantahan Bupati Merauke diunggah di kanal Youtube, Kamis (14/7/2022), yang secara khusus merespon pidatonya terdahulu, yang bersumpah dalam nama Tuhan dan leluhur sebelum mengisahkan pemberian uang kepada Anggota DPR RI. Sedangkan, dalam video bantahannya, tidak lagi membawa nama Tuhan dan leluhur.

Dalam bantahannya, Bupati Merauke justru menyalahkan media, yang mengutip pidatonya mengenai pemberian uang kepada anggota DPR RI untuk mengubah pasal yang memungkinkan kewenangan provinsi ditarik ke pemerintah pusat. Hanya saja, saat itu, Bupati Romanus tidak mau menyebut besaran uang yang dikeluarkan, karena takut ditangkap KPK.

Dalam video bantahannya, secara khusus minta maaf kepada anggota DPR RI yang sebelumnya disebut terbuka. Hal ini tidak lepas dari telepon dari anggota DPR RI, setelah video dan pemberitaan mengenai pemberian uang menjadi viral di dunia maya.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Merauke blak-blakan mengisahkan perjuangannya meloloskan UU pembentukan provinsi baru, karena harus mengeluarkan sejumlah uang yang tidak disebutkan jumlahnya. Bahkan, untuk meyakinkan kebenaran ucapannya, Bupati terlebih dahulu menyebut Tuhan.

“Saya hubungi anggota DPR. Bayarnya mahal. Kalau saya sebut, nanti KPK tangkap saya. Saya mengubah pasal. Saya harus mengubah kewenangan provinsi ditarik ke pusat,” katanya.

Di video itu, Bupati mengisahkan bagaimana harus mengeluarkan uang dan melakukan komunikasi dengan anggota DPR RI untuk mengubah pasal pemekaran.(dd)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU