16 January 2025
HomeBeritaPolitikKetika Sang Proklamator RI Sakit Dalam Tahanan Rumah, Sukmawati: Bapak Dirawat Oleh...

Ketika Sang Proklamator RI Sakit Dalam Tahanan Rumah, Sukmawati: Bapak Dirawat Oleh Dokter Hewan

JAKARTA- Setelah Soeharto berhasil merebut kekuasaan dari tangan Presiden Soekarno, status Proklamator Kemerdekaan Indonesia itu menjadi tahanan rumah dan dirawat dokter hewan. Demikian Hal ini disampaikan Sukmawati Soekarnoputri, putri Proklamator Kemerdekaan RI dalam wawancara di akun youtube https://youtu.be/QJOPdP_NVFM yang diunggah RKN dan dikutip SH.Net di Jakarta, Minggu (10/10).

“Lama kelamaan Bung Karno, Presiden RI pertama berstatus tahanan rumah. Tidak bisa keluar rumah keliling-keliling. Bung Karno juga diinterogasi terkait periistiwa G30-S dan lainnya. Pemeriksaan itu dilakukan oleh tim dari Angkatan Darat.

Sukmawati menceritakan saat dalam tahanan rumah tersebut kondisi kesehatan ginjal Presiden RI pertama itu memburuk. Ginjalnya yang fungsi hanya satu, yang lainnya agak rusak. Keadaan fisiknya sudah tidak sehat.

“Memamg ada perawatan dari pemerintah buat ayah saya tapi tidak sebagaimana mestinya. Katanya ada tim dokter dan ada dokter spesialis segala. Tapi yang selalu kontrol kami liat hanya satu orang. Malah saya denger dia dokter hewan dari Angkatan Darat. Obat-obatan yang diberikan kepada Bung Karno tidak terlalu saya perhatikan,” jelasnya.

Beberapa orang kenalan dekat mengusulkan agar Soekarno segera berobat keluar negeri, agar mendapatkan perawatan lebih baik dan maksimal.

“Saya juga dengar beberapa orang merencanakan agar Bung Karno bisa berobat keluar negeri. Tetapi tidak diberi ijin oleh Soeharto,” ujarnya.

Sukmawati merasakan bagaimana perlakuan yang tidak pantas terhadap ayahnya yang sudah berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia, sudah sangat diluar batas.

“Kalau kita, orang yang mencintai Bung Karno akan berpikir, koq tega perlakukan seorang Proklamator Kemerdekaan Indonesia seperti itu. Tapi memang hanya orang jahat yang tega seperti itu ada dimana-mana. Orang jahat itu salah satunya bernama Soeharto,” ujarnya.

Namun demikian Sukmawati tidak menaruh dendam terhadap Soeharto yang telah merebut kekuasaan dari tangan ayahnya dengan mengorbankan 7 orang jenderal dan jutaan rakyat Indonesia.

“Dulu saya ada dendam, tapi sekarang orangnya sudah gak ada. Jadi sudah selesai. Tadinya, saya melihat bapak saya dibegitukan. Pemimpin rakyat Indonesia yang dibegitukan. Pasti banyak yang sakit hati. Apalagi saya,” ujarnya.

Perlakuan buruk terjadi tidak hanya pada Presiden RI pertama dalam tahanan rumahnya. Semua keluarga dan sahabat Bung Karno juga menerima perlakuan buruk.

“Mencari pinjaman bank gak bisa. Kakak saya Mega dan Guntur kan aktivis GMNI juga didrop out dari kuliah. Semua aktivitas publik harus minta ijin Kodim. Mau pentas diperiksa isinya apa aja,” Sukma memaparkan.

Ia mengingatkan masa-masa rakyat Indonesia dibawah Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto yang sangat represif dan koruptif.

“Koq bisa sih bunuh bangsanya sendiri padahal kita sedang membangun bangsa ini agar lebih maju dan lebih bermartabat dan terhormat di antara banga-bangsa lain,” tandasnya. (Web Warouw)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU