9 September 2024
HomeBeritaPakar Jabarkan Alasan Minum Air dari Galon Polikarbonat Tak Sebabkan Gangguan Janin

Pakar Jabarkan Alasan Minum Air dari Galon Polikarbonat Tak Sebabkan Gangguan Janin

SHNet, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra memastikan bahwa meminum air dari galon guna ulang atau polikarbonat aman. Dia menekankan, galon-galon tersebut telah memiliki standar SNI dan telah melewati serangkaian penelitian dan uji kesesuaian pangan.

“Kalau semua produk terutama kemasan itu sudah terstandar SNI ya tandanya dia juga tingkat toleransinya terhadap cemaran itu tidak membahayakan dan tidak sampai menimbulkan gangguan kehamilan dan janin,” kata Hermawan Saputra di Jakarta.

Hal ini disampaikan setelah kampanye hitam terkait penggunaan galon guna ulang yang disebut-sebut tercemar senyawa BPA. Hermawan menegaskan bahwa meminum air dari galon tersebut tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan, apalagi janin dan pertumbuhan anak.

Ahli Epidemiologi ini menjelaskan bahwa badan akreditasi mutu telah melakukan serangkaian penelitian dan uji klinis sebelum memberikan label SNI pada galon atau kemasan pangan apapun. Dia melanjutkan, dari hasil penelitian-penelitian itu diambil kesimpulan bahwa paparan BPA dalam galon polikarbonat masih dalam batas aman dan tidak membahayakan konsumen.

“Artinya dengan terstandar atau ter-SNI maka dia (galon) sudah melewati tahap proof base komparatif atau studi perbandingan terhadap hasil penelitian dengan hasil produksi yang sudah ada,” katanya.

Hermawan juga menyinggung penelitian-penelitian yang dipakai dan menjadi dasar atas polemik BPA dalam galon guna ulang saat ini. Dia menjelaskan kalau penelitian dampak BPA terhadap kesehatan dan penelitian serta uji klinis standarisasi kemasan pangan yang digunakan untuk industri merupakan tujuan yang berbeda.

Sehingga, sambung dia, tidak relevan apabila penelitian terkait BPA dan penelitian kandungan BPA dalam galon disandingkan atau dijadikan dasar. Pakar Kesehatan Masyarakat Uhamka ini melanjutkan, BPA dalam galon atau peruntukan industri telah diuji dan dinyatakan aman oleh badan standarisasi nasional.

“Jadi misalnya ada BPA pada galon yang digunakan air kemasan sekarang terus diuji, rasanya sudah tidak relevan lagi karena sudah lolos,” katanya.

Dokter Spesialis Kandungan Alamsyah Aziz menjelaskan bahwa paparan BPA dalam galon polikarbonat masih dalam batas aman. Artinya, air dalam galon polikarbonat atau guna ulang masih aman digunakan dan tidak mempengaruhi bagi janin serta tumbuh kembang anak.

Kalau dari hasil penelitian dan rekomendasi tidak seperti itu (tidak ada pengaruh) karena kandungan BPA sangat kecil sehingga galon air minum tetap dapat digunakan, kata Alamsyah.

Alamsyah menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan kalau BPA pada galon berdampak pada ibu hamil. Menurutnya, ibu hamil justru harus lebih memperhatikan asupan gizi guna menunjang kesehatan kandungan.

Sebelumnya, Pakar teknologi plastik Wiyu Wahono menjelaskan bahwa hasil penelitian dampak BPA terhadap manusia tidak bisa menjadi acuan. Hal tersebut karena hasil penelitian dampak BPA yang dilakukan terhadap hewan percobaan.

Dosen teknologi plastik di salah satu kampus di Jerman itu memaparkan kalau hasil eksperimen tersebut tidak relevan jika ingin diterapkan pada manusia. Dia mengungkapkan bahwa banyak negara di Eropa juga tidak mengatur terkait regulasi BPA kecuali pada botol bayi.

“Kalaupun binatang-binatang tersebut mendapatkan masalah kesehatan maka tidak bisa diambil kesimpulan bahwa BPA juga akan menyebabkan masalah kesehatan pada manusia,” katanya. (kl)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU