SHNet,Jakarta-Perguruan tinggi sebagai kawah candradimuka dan sumber kaum intelektual, harus terus meningkatkan kemampuan serta berbagai keterampilan agar sumber daya manusia yang ada di dalamnya benar-benar mumpuni di bidangnya. Karena itulah Matana University yang sudah berusia 10 tahun akan terus melakukan improvement dalam meningkatkan skill SDM-nya, baik dosen maupun tenaga kependidikan..
“Untuk itu penyelenggaraan workshop ini diyakini berguna untuk memperkuat skill people-nya terutama dalam memperkuat branding Matana University sebagai bagian dari ekosistem Paramount Enterprise International (PEI), ujar Rektor Matan University, Dr Melitina Tecoalu, SE, MM ketik memberikan smabutan pada pembukaan Workshop Videografi dan Fotografi di kampus Matana University beberapa hari lalu.
Dr Melitina Tecoalu menambahkan, PEI membawahi berbagai unit bisnis seperti Paramount Land, Bethsaida Hospital, Paradors Hotel & Resorts, Indomarind dan BaliBarra.
Workshop Videografi danFotografi yang diselengarakan selama satu hari ini diikuti 51 peserta dan menampilkan narasumber dari Institut Media Digital Emtek (IMDE) yakni Teguh Setiawan, SPd., M.I.Kom (Kaprodi Produksi Media) dan Erwin Mulyadi, S.Si., M.I.Kom (Kaprodi Komunikasi Massa)
Adapun tujuan dari Workshop Videografi dan Fotografi adalah
- Meningkatkan Keterampilan Visual Karyawan Universitas Matana
- Memperkuat Citra Universitas Matana di Media Sosial
- Meningkatkan Daya Tarik dan Engagement pada Konten Promosi
- Optimalisasi Penggunaan Smartphone sebagai Alat Promosi
Pahami Tahapan Pembuatan Konten
Dalam workshop ini, Teguh Setiawan mengatakan, ketika membuat konten penting memahami tahapan produksi agar pesan yang disampaikan sesuai dengan tujuan dan target. Selain itu kualitas smartphone saat ini sudah sangat mumpuni namun belum banyak yang memahami bagaimana teknik dan cara pengambilan gambar yang benar sehingga menghasilkan konten dengan kualitas professional .
Sedangkan Erwin Mulyadi selaku pemateri memaparkan kelebihan dan kekurangan smartphone dalam mengambil foto. Selanjutnya Erwin mengulas berbagai fitur yang ada di smartphone yang kadang belum banyak dimaksimalkan, seperti High Dynamic Range (HDR), panorama dsb.
“Teknik memotret juga diajarkan seperti penggunaan Tripod dan lampu yang baik. Materi diakhiri dengan pengenalan tools untuk editing foto supaya hasilnya lebih maksimal,” kata Erwin.
Para peserta workshop mendapat keterampilan berharga, sepert diungkapkan Baltasar Sanggu Dedu bahwa workshop ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan saya tentang dunia fotografi dan videografi modern. Materi tentang ‘Produksi Konten Digital: Praproduksi hingga Pascaproduksi’ telah membantu saya memahami langkah-langkah teknis dan kreatif dalam membuat video berkualitas dengan menggunakan smart phone yang saya miliki.
Ada juga peserta seperti Ferdinand Hansen yang mengatakan, workshop ini sangat membantu saya memahami tentang dasar-dasar videografi, fotografi, dan content creation. Mulai dari teknik pengambilan gambar serta strategi dalam membuat konten yang menarik, semuanya dijelaskan dengan detail sehingga mudah dipahami, cocok untuk saya yang masih pemula dibidang ini. Kemudian pembawaan yang seru membuat belajar jadi lebih seru dan aplikatif. Materi yang diberikan juga relevan dengan kebutuhan saya. Semoga bisa ada pelatihan seperti ini lagi.
Begitu juga Fifit Eka Furi yang punya kesan luar biasa, “What a great and fun workshop !!,”katanya.
Fifit lebih lanjut mengungkapka, kegiatan Workshop yang sangat dapat menambah pengetahuan dan skill mengenai photografi dan videografi. Short sharing mengenai basic teknik fotografi, videografi dan fitur-fitur di kamera yang sebelumnya tidak diketahui sangat bermanfaat sekali. selain itu pemateri juga sangat interaktif, menyenangkan dan membuka wawasan. materi yang diberikan padat dan mudah dimengerti meskipun waktunya cukup singkat. (sur)